haris

Rabu, 19 Agustus 2015

Talent Management Global Review

Selamat Pagi Talent Indonesia,

Organisasi yang bertumbuh terus khususnya pada kondisi sulit selalu mengingatkan jajaran eksekutif dan top manajemen untuk selalu fokus pada pengembangan pekerja yang bertalenta diluar fokus pada bisnis operasional.

Kalau kita lihat seberapa jauh, strategi HR membantu atau selaras dengan strategi bisnis  dalam tahun berjalan untuk mencapai sasaran jangka pendek perusahaan dan sasaran jangka panjang perusahaan (3Y plan). Strategi talent ini fokus pada 3 hal utama yaitu bagaimana mendapatkan A player, dan mengembangkan mereka menjadi leader masa depan serta mengikat dan mempertahankan mereka pada organisasi.   Kontribusi Talent atau Leader inilah yang berkaitan dan berhubungan langsung dengan hasil bisnis (bottom line). Jadi pendekatan sistem HRM dan pelaksanaannya secara silo sudah ditinggalkan.

Kesemuanya ini didasari oleh hasil BSC yang kuat dan konstruktif bagi kelangsungan organisasi.  Disinilah kepiawaian seorang leader level 5 (CEO/PD) untuk mendrive kinerja bisnis pada semua jajaran level dibawahnya dan stake holder.

Dalam banyak hal sang pemimpin level 5 ini merasakan sekali bahwa organisasi yang dipimpinnya dalam mencapai hasil organisasi "double digit" dipengaruhi banyak faktor antara lain :

1. Masih jarangnya talent yang dimiliki , dalam pengertian bagaimana mengelola talent dengan baik dan berdampak guna belumlah terlihat dengan sistematis

2. Sistem talent sudah ada hanya tidak di-link kan dengan bagaimana pada akhirnya organisasi tersebut harus mampu menciptakan calon pemimpin masa depan dalam kurun 5 tahun minimal ada 3 kandidat besar

3. Banyak rekan praktisi HR, bila ditanya ada berapa pasukan khusus (spesial elite) dalam jajaran pekerjanya, banyak yang masih kesulitan dalam melakukan pemetaan. Sering tidak berbasis data. Pun tidak akurat.  Imajinasikan apabila pemimpin ingin bertempur dengan kompetitor di pasar, siapa-siapa yang akan dipilih dan dibawa pasti akan kesulitan. Bagaimana bisa memenangkan pasar...

4. Masih banyak hambatan dalam menyediakan dengan cepat kebutuhan pekerja baru (masih sering lebih dari 3 bulan pun belum dapat kandidat pekerja yang tepat yang FTR First Time Right).  Kenapa karena tidak ada KPI yang diberikan pada rekruitmen manajer atau officernya.

5. Dirasakan masih rendahnya pelaksanaan transformasi perubahan dan budaya, masih senang dengan zone area aman dan nyaman.  Sulit untuk melakukan perubahan berbasis budaya kinerja, masih ingin model lama yang tentunya memperlambat pertumbuhan dan perbaikan hasil organisasi (slow down business result).

Maka kebutuhan akan talent ini penting sekali untuk mengangkat organisasi menjadi lebih baik, lakukan pengelolaan talent dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menetapkan kebijakan talent dan SOP Talent
2. Menentukan dan menetapkan  kandidat dengan kinerja terbaik di grade nya
3. Melakukan identifikasi potensi
4. Melakukan klasifikasi potensi
5. Memetakan mobilisasi potensi
6. Menciptakan Management Review Talent
7. Memutuskan dan menugaskan leader masa depan.

Management Review (MR)  Talent adalah sebuah sistem yang mumpuni membantu organisasi melakukan pemantauan terhadap  pengembangan dan pembentukan talent mulai dari planning, directing, organising dan control (dari rencana kerja hingga terbentuknya talent atau pemimpin masa depan tadi)

Untuk organisasi sedikitnya pada level MNC, global dan transnasional, biasanya Global HRM yang akan memimpin dan mengelola Global MR, Regional MR hingga lokal MR.  Ini sangat membantu sekali kerja dari pada pemimpin level-5 (CEO/PD) baik di level global, regional maupun lokal atau host country.

Semoga bermanfaat.

Majulah Indonesia. Majulah SDM Indonesia.

Salam
Haris H. Sidauruk
+62816851015
+6281297532510
 Topi kupluk kecil
Grow grain grow trees grow people grow talent, grooming leader








Tidak ada komentar:

Posting Komentar