haris

Sabtu, 20 Juni 2015

Talent Management selangkah dengan Organisasi Development dan Organisasi Value Proposition 2016



Dear Rekan pembaca blog saya,

Selamat berbuka puasa ,

AFTA 2015 atau Masyarakat Ekonomi ASEAN yang pelaksanaan resminya  tinggal hitungan bulan dan hari - semakin dekat - (tanggal 1 Januari 2016 efektif)  tiap negara melalui departemen terkait tentu sudah mempersiapkan terlebih lagi dikaitkan dengan kesiapan SDM nya masing-masing negara tentu berlomba-lomba mempersiapkan TOP TALENT  WOW nya.  Kalau boleh saya bilang “AWAS  FREE FLOW OF SKILLED LABOR” sudah mengancam, sedang mengancam dan terus akan mengancam..  (positif thinking red.) . Indonesia tentu tidak ketinggalan, terkait dengan strategi mikro, makro dan mega dimana yang dua pertama adalah peran dan pengaruh strategi dan budaya organisasi yang kental, sementara yang terkahir adalah makna negara menjadikan SDM indonesia yang handal sebagai bentuk tugas dan tanggung jawab negara .  Dimana ketiganya satu dan lain saling terkait dan mengikat.   Banyak asosiasi SDM indonesia tentu sudah merespon hal ini dan menyikapi dengan banyak program  dan standarisasi yang dikaitkan dengan   hal di atas dan perlu mendapat dukungan dari pemerintah.  Dan bukan hanya asosiasi saja  tetapi setiap praktisi HR yang konsen tentu sudah memikirkan dan menyikapinya dengan sistematis dan struktural.

Kesiapan akan pasar bebas di area negara-negara ASEAN tentu dikaitkan dengan kualitas SDM di masing-masing negara untuk mampu beradaptasi dalam dunia usaha.  Jadi setiap organisasi perusahaan harus mampu memecahkan masalah organisasi dengan baik dengan determinasi yang kuat  untuk menciptakan  organisasi pemenang alias organisasi yang produktif dan profitable dan siap menghadapi keadaan masa sekarang dan masa yang akan datang. .  Ini bisa dilakukan apabila karyawan atau pekerjanya mempunyai kompetensi dan kinerja tinggi dengan kata lain memiiliki organisasi development yang mumpuni yang mengetahui segala aspek disiplin ilmu (bukan melulu memiliki pengetahuan tentang penanganan perilaku) untuk melakukan segala aspek intervensi  terkait organisasi dan karyawan atau pekerjanya.  Serta dimulai dari perubahan perilaku individu sebagai karyawan atau pekerja dan menimbulkan suatu perubahan perilaku organisasi baru yang sesuai dengan GBHN perusahaan masing-masing menciptakan bukan hanya kepuasan pelanggan dan kepuasan investor/pengusaha tetapi juga kepuasan sang karyawan atau pekerjanya sendiri.(tetap berkontribusi untuk produktivitas dan profitable).

Pengalaman saya bekerja 20 tahunan  di perusahaan nasional dan MNC memperlihatkan bahwa setiap perusahaan mempunyai strategi dan  sistem yang telah mempersiapkan ke arah hal-hal di atas yang saya sampaikan.  Yang membuat berbeda adalah gaya leadership perusahaan tidak sama dengan gaya leadership pemimpinnya (yang seharusnya selaras) , apakah pemimpin yang dimaksud senior managemen - direktur t operation/ supporting atau senior management  - direktur HR semuanya bisa terjadi.  Inilah yang menyebabkan terjadinya  proses “percepatan” atau "perlambatan" kemajuan suatu organisasi perusahaan untuk mencapai produktivitas dan profitable.  Sampai saat ini saya belum pernah membaca semacam riset terkait hal ini, sangat menarik.(alih-alih menjadi fly wheel yang terjadi malah doomed loop).

Majunya suatu organisasi perusahaan  terlihat dari tingkat pertumbuhannya  dari tahun  ke tahun,  tentu ini dipengaruhi oleh talenta yang dimiliki oleh masing-masing perusahaan yang tentunya berpengaruh secara mega bagi SDM Indonesia dalam persiapan AFTA 2015 selain dari kualitas pendidikan sekolah yang baik sebagai akibat sebuah sistem yang konsisten dan transparan.


Business core yang mempunyai profitable dan produktivitas yang tinggi dari tahun ke tahun adalah perusahaan yang mampu memecahkan masalah organisasi baik teknik maupun non teknik dengan orang nya sendiri.  Hasil yang dicapainya adalah konsisten, persisten dan sustain (langgeng), jangan biasakan  sudah mempunya BSC tetapi masih main mata alias main angka-angka untuk mencapai kinerja tinggi tetapi TIDAK RIIL apalagi sampai dilakukan secara bersama-sama..  Semuanya dilakukan oleh sub pillar HR yaitu OD Organization Development.  Suatu yang baik tentu hasilnya harus baik dan benar dan bila ada penyimpangan atau anomali inilah yang harus dilakukan yaitu harus ada intervensi, mengidentifikasi masalah, mencari RCFA dan menjadi bagian solusi tanpa menistakan pengetahuan perilaku

Banyak perusahaan meski tidak ada sub departmen khusus tentang OD, sebenarnya rekan-rekan di operational sudah banyak yang mengimplementasikan CI, lean manufacture, 5 S, six sigma, Kaizen, TPM dll.  Dengan kata lain sudah juga melakukan intervensi akan hal beberapa masalah yang terkait dengan  organisasi dan people. Yang relevansi terkait dengan masalah-masalah dalam hal:
1.     Struktur organisasi
2.     Design kerja
3.     Hubungan atasan dan bawahan
4.     Human Capital Management

Dalam Ilmu teknis  seperti bagaimana menciptakan “operational excellent” atau “customer satisfaction atau aquisition”  yang berlandaskan pada  terciptanya “talenta” yang kontributif “   akan menghasilkan  “shareholder value”  sudah banyak dilakukan proses  program manajemen  baik oleh perusahaan domestik, internasional, MNS, global dan transnasional.  Tujuannya adalah untuk menghilangkan losses terkait losses ABCDE yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan profitable,  juga sudah menekankan bahwa kunci dari segalanya adalah karyawan pekerja atau talentanya (tentunya bukan hanya  TPM, semua program improvement  seperti CI, Kaizen, lean dan  6 sigma  dll,  kuncinya kembali kepada pelaksananya atau karyawan dan pekerjanya.
Jadi OD Organisasi Development dan PD People Development  menekankan kesiapan adaptasi dalam menghadapi tantangan internal perusahaan berupa masalah yang dihadapi serta tantangan ekternal berupa tingkat persaingan yang ketat terkait juga dengan tabungan talenta yang dimiliki (talent pool).  Dan ini relevan dengan persiapan menghadapi AFTA 2015 (efektif 1 Januari 2016) bagi siapapun dan tantangan GLOBAL secara umum untuk menjadi pemenang atau organisasi pemenang.

Dan organisasi harus menciptakan proposisi nilai organisasinya (Organisation Value Proposition) untuk tetap berdiri tegak di tengah sulitnya kondisi ekonomi sebuah negara (juga di Indonesia), melakukan perubahan yang strategis adalah kemutlakan yang tidak boleh tidak harus dihadapi dan dicermati secara sistematis.  Di sinilah kepiawaian sang LEADER dibantu dengan Talent Wow melakukan gerakan perubahan yang kongkret dan berkontribusi langsung untuk sasaran jangka pendek dan menciptakan perubahan budaya organisasi baru dengan mengoptimalkan Talent Wow nya dan penciptaan leader masa depan  yang konstruktif.

Selanjutnya langkah pengembangan organisasi dan  pengembangan  karyawan ini didasari oleh proses perubahan  dengan menggunakan pengetahuan peri-laku  untuk meningkatkan efektivitas organisasi-karyawan , produktivitas dan profitabel.
1.     Pahami situasi dan kondisi saat ini terkait 4 masalah di atas, sesuaikah dengan VMVS organisasi anda
2.     Pastikan organisasi anda sudah dipimpin oleh orang  yang tepat pada tempat yang tepat yang bisa membawa perusahaan anda meningkatkan kinerja perusahaan bergerak dari 25% ke 90% serta menghasilkan peningkatan revenue lebih dari 40% (top grader).  Rata-rata produktivitas negara Indonesia (output per pekerja) sebesar US$ 10,000 masih dibawah ASEAN (data 2009 sumber ILO).
3.     Menciptakan talenta  yaitu karyawan dengan akuntabiltas kunci dan kompetensi kunci  yang berbasis pada (CIDS), Learning Growth BSC.  Penciptaan talenta ini dimulai dari FTR First Time Right dalam melakukan rekruitmen dan seleksi  A Player, top grader , harus tahu juga berapa miss hire cost.
4.     Membangun sarana dan pra-sarana untuk membantu terciptanya  talenta atau karyawan kunci tadi, dengan memiliki assesment center
5.     Membangun dan mengembangkan sikap kepemimpinan dalam pemecahan masalah  yang adaptif  (4 masalah di atas). Sehingga terbentuk pemimpin yang integral yang engaged pada pekerjaan dan karyawan.
6.     Meningkatkan efektivitas sistem manajemen kinerja (kontribusi)
7.     Mengkonsolidasi semua langkah sebelumnya dalam TOTAL REWARD yang sistematis dan terstruktur serta berkiblat pada internal dan eksternal ekuitas yang meningkatkan efektivitas organisasi dan profitable (leading the change).  Hanya pada sisi eksternal ekuitas sudah bersifat regional atau tidak perlu malu ke arah referensi global.  



 Semoga SIAP untuk AFTA 2015 (efektif 1 Januari 2016) ,  semoga membantu dan bermanfaat.

Majulah Indonesia . Majulah SDM Indonesia.

Regards
Haris H. Sidauruk
haris@freemind-consulting.com
+62816851015
+6281297532510
Grow grain grow trees grow people
Elohim Yevarekh Etkhem



Tidak ada komentar:

Posting Komentar