haris

Senin, 08 Juni 2015

Talent Optimasi : Pengelolaan Talent dan Pengembangan Pemimpin masa depan

Bila kita tilik di awal tahun 2015 ini pasti kita setuju bahwa banyak organisasi yang pemimpinnya level 5  (CEO) mempunyai mimpi agar ada departemen khusus atau orang khusus yang mengurusi bidang TMS Talent Management Suites  dalam organisasinya.

Kenapa???

Hal ini didasari bahwa dalam pemikiran yang sama dari CEO bahwa mereka menyadari bahwa perusahaan yang dipimpinnya membutuhkan 2 hal yang kedepan tidak boleh tidak harus terus tetap diciptakan dan dikembangkan  yaitu :

1. Pengelolaan Talent yaitu A player orang hebat  1 dari 10 orng yang ada di bursa pasar yang berani dibayar  pada P90

2. Meningkatkan pengembangan dan penciptaan Leader dari TALENT POOL nya

Jadi ke-2 hal di atas menjadi tantangan HR yang kritikal yang dihadapi organisasi saat ini dan masa datang.  Semacam "handicap" .... yang  menjadi PR pekerjaan rumah praktisi HR dan manajer/direktur HR.

Di negara kita tentu belum semua mempunyai departemen khusus yang mengurus departemen Talent, hal ini bisa dimengerti dikarenakan secara umum strategi HR kita masih befokus pada Industrial Relation (urusan PHK, UMP-UMK-UMS dan disengage, separasi dan terminasi).

Dalam banyak hal sebuah organisasi masih terlihat sering salah kaprah dalam penamaan manajer yang mengelola SDM nya, ada yang disebut HRM dimana masalah terkait IR sudah bukan isu dan lebih fokus pada penataan dan pengembangan karis leader masa depan dari Talent Poolnya (seharusnya boleh diberi nama HCM).  Sebaliknya disebut namanya HCM tetapi terkait dengan urusan pengembangan dan kemajuan  program talent nya tidak terlalu terlihat atau tidak ada sama sekali sementara masalah UMK dan PHK , disengage menjadi isu utama dalam organisasi tsb.  Jadi ini  sepertinya "up side down".

Jadi mengelola talent (A player)   itu dimulai dari FTR First Time Right akan mencari dan menarik calon karyawan baru, merekruit, meretain atau meningkatkan daya keterikatannya dengan organisasi, hingga mempu mengidentifikasi dan mengembangkan HIPO nya (karyawan yang mempunyai potensi tinggi dari kelompok karyawan berkinerja tinggi).  Nah ini yang harus benar-benar dilakukan oleh "team Talent Inovasi nya".

Jadi sukses atau tidaknya pola sistem manajemen talent anda dipengaruhi 2 hal besar yaitu
1. Karakter talent (buy, build, borrow dan bind)
2,  Konteks ekternal apa yang terjadi PEST (Politik, ekonomi, Sosial dan Teknologi IT) bukan hanya bepengaruh terhadap sistem talent manajemen tetapi juga berpengaruh kepada roda perusahaan.

Di Indonesia hanya pada perusahaan "main stream"  yang sistem TMS pasti lebih baik dari perusahaan lainnya.   Meski belum melihat ada yang melakukan penelitian terhadap perusahaan di Indonesia barangkali kurang dari 10 % yang menyatakan organisasinya bagus pada sistem TMS nya, sisanya  60% masih belum layak disebut memiliki TMS sedangkan 30% biasa-biasa saja.   Dimana posisi perusahaan anda?.....

Perlu fokus pada PIC yang menangani manajemen Talent ini : pada line people siapa yang ditugaskan sedangkan pada departemen HR perlu juga ada kekhususan siapa yang ditugasi, jadi ada satu team komite  pengarah (team talent inovasi) yang bertugas dan bertanggung jawab langsung kepada CEO.

Sementara terkait dengan speed of improvement pembentukan pemimpin  dari talent poolnya, banyak perusahaan mencari cara cepat (short cut) yaitu membeli pemimpin dari luar yang sudah matang . Ini bertentangan dengan strategi jangka panjang sebuah perusahaan yang mengembangkan pemimpin masa depannya dari dalam organisasi (TALENT POOL).

Dalam penciptaaan dan pengembangan pemimpin  masa depan tetap menjadi pertimbangan adalah budaya organisasi yang dimiliki.  Ini bisa dilihat dari 4 model budaya mulai dari klan, adokrasi, market dan hirarki. Praktis HR harus mampu memetakan budaya organisasi saat ini yang akan membantu analisa prediktif HR dalam mempersiapkan pembentukan pemimpin-pemimpinan masa depan.

                                                   

Kegiatan yang bisa dimotori praktisi HR dalam membantu pembentukan pemimpin  tadi adalah :
1. Meminta manajemen organisasi untuk melakukan kegiatan mentoring dan couching
2. Melakukan penilaian umpan balik 360o kepemimpinan.
3. Sistem audit Talent.



Dua hal di atas (manajemen talent dan pengembangan pemimpin)  yang saat ini menjadi tantangan bagi CEO dan jajarannya dalam menciptakan organisasi yang efektif, produktif dan profitable.

Semoga bermanfaat.

Salam
Haris H. Sidauruk
+62816851015
+6281297532510
grow grain grow trees grow people
EYE














Tidak ada komentar:

Posting Komentar