haris

Selasa, 26 Mei 2015

HR Human Resource Mental Model 2015



Awal tahun 2015 adalah penuh spirit dan kekuatan dengan kompetensi HR dari para praktisi HR yang lebih kuat dalam pemahaman proses bisnis utama dimana kita bekerja. Bukan hanya itu tetapi perlu juga mengupas lebih dalam tentang pemahaman evaluasi terhadap employee life cycle yang lebih kritis. Pintu MEA sudah dimulai tahun ini meski disepakati awal tahun 2016 menjadi forum resminya, kesiapan pun sudah dipastikan dalam kontek sistem kompetensi HR yang berstandard. Praktisi HR harus mampu mensikapi pengaruh global dan budaya secara efektif terlebih lagi adanya interaksi dengan rekan profesional ekspat-nya.  Dalam meciptakan dan mendukung organisasi  mencapai organisasi yang efektif (human capital management yang berkontribusi pada produktivitas dan profitable) dimana terlahir leader-leader level 5 dari pundi-pundi kumpulan talentnya (A player atau disebut juga calon outlier) maka kita praktisi HR harus lebih mumpuni dalam konteks ilmu komunikasi yang lebih baik, mampu mengarahkan dan mengelola organisasi, mempunyai keahlian layaknya seorang konsultan, mampu menciptakan sistem dasar keterikatan karyawan (engagement) yang baik serta menjalankan prinsip etos dan etika kerja yang berprinsip..

Sudah waktunya prinsip HR employee life cycle bergerak menjadi HR praktisi yang berstrategi, yang mengukur kecepatan pencapaian strateginya untuk mendukung strategi korporasi dalam mencapai hasil dan kinerja organisasi secara maksimal dan optimal. Secara global dan dihampir semua kegiatan praktisi HR dan interaksi saya dengan teman-teman praktisi HR baik dari perusahaan domestik maupun MNC masih banyak ruang untuk perbaikan sistem total reward strateginya (merujuk pada konsep continues improvement)  karena yang terakhir saya sebutkan merupakan salah satu strategi departemen HR yang sangat krusial dan mendasar.

Dalam kaitan persaingan global maka mental model kita sebagai praktisi HR bermain peran sangat penting terhadap pencapain visi pribadi dan visi organisasi.   Jangan sampai sebuah organisasi tertatih-tatih mulai dari embrio, tumbuh, dan matang hingga mengalami kemunduran atau bahkan mencapai titik kebangkrutan (organization life cycle).

Jadi menjadi kelihatan menarik untuk sebuah organisasi yang hebat adalah organisasi yang mempunyai "visi selamat" karena semua karyawannya mempunya mental model selamat.  Berjuang keras dan secara profesional untuk berkontribusi sepanjang satu tahun umur "performance appraisal"nya.  Kinerja individu tidak tercapai akan meruntuhkan kinerja perusahaan dan sebaliknya.  Atau dengan kata lain  dengan visi selamat (SOS buat organisasi) maka akan melahirkan kejadian selamat dan sebaliknya apabila kita praktisi HR dan karyawan tidak punya visi selamat maka akan melahirkan kejadian tidak selamat alias tidak kompetitif atau tidak mempunyai daya saing, tidak menguasai pasar , tidak produktif, tidak profitable dan pada akhirnya perusahaan atau organisasi kita bisa "terjun bebas".

Semoga bermanfaat dalam melangkah awal tahun baru 2015  tahun penuaian anda dan organisasi dan kita semua. Amien.

Majulah Indonesia, majulah SDM Indonesia.

Regards
Haris H. Sidauruk
VP. PT Freemind Management Consulting
Lead Facilitator
Topi kupluk kecil
+62816851015
+6181297532510
haris@freemind-consulting.com
grow grain grow trees grow people


.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar